ArsipKelly Tabuni: "Brimob di Lanny Jaya Beri Kami Peluru Untuk Halau Brimob...

Kelly Tabuni: “Brimob di Lanny Jaya Beri Kami Peluru Untuk Halau Brimob Dari Luar”

Minggu 2014-08-03 23:00:45

PAPUAN, Jayapura — Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah La-Pago, Kelly Tabuni menegaskan, peristiwa baku tembak yang terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, merupakan “permainan” aparat keamanan untuk menciptakan konflik di wilayah tersebut.

“Sebelum tanggal 28 Juli 2014, ada anggota Brimob di Lannya Jaya yang menawarkan senjata dan amunisi kepada kami, mereka minta kami halau aparat Brimob yang datang dari luar Lanny Jaya. Kami sempat melakukan negosiasi, dan puncaknya terjadi aksi penembakan pada hari Idul Fitri itu,” kata Tabuni, melalui sambungan telepon selulernya kepada suarapapua.com, Minggu (3/8/2014) siang.

 

Menurut Kelly, TPN-PB pimpinan Purom Wenda awalnya tidak punya niat untuk menyerang anggota TNI/Polri, sebab memikirkan dampak-dampak buruk terhadap warga sipil ke depannya.

 

“Namun aparat mereka sendiri yang ciptakan, kami duga ini untuk dana keamanan, dan supaya menurunkan simpati publik terhadap perjuangan suci TPN/OPM,” ujar Tabuni yang mengaku bicara mewakili Panglima Purom Wenda.

 

“Sekarang sudah banyak masyarakat yang mengungsi ke hutan-hutan, sudah tidak ada makanan, pemerintah daerah juga tutup mata. Bupati Lanny Jaya sudah telepon saya, dan saya minta kirim beras untuk masyarakat yang mengungsi ke hutan-hutan,” kata Tabuni.

 

Ia juga menambahkan, sejak dilakukannya operasi militer di Distrik Pirime, sudah ribuan warga sipil mengungsi ke hutan, sebab honai-honai adat telah lebih dulu dibakar oleh aparat keamanan.

 

Ketika ditanya terkait klaim TNI/Polri yang menyatakan bahwa TPN/OPM membuat ketakutan terhadap warga sipil, Kelly dengan tegas membantahnya.

 

“Mereka warga kami, dan kami tinggal di Lanny Jaya, tidak mungkin membuat takut, atau mengancam masyarakat, apalagi membunuh. Tuhan dan alam tahu kalau kami melakukan hal-hal jahat pada masyarakat kami,” katanya.

 

Dikatakan, aparat dan TPN/OPM sempat dua kali melakukan dialog, dan semua berjalan dengan baik karena dijanjikan mendapat peluru, namun terjadi keributan pada pertemuan ketiga.

 

“Mereka bilang saat itu akan naik ke markas untuk tembak Purom. Karena itu kami berikan perlawanan, sehingga dua aparat tewas, dan sisanya luka-luka,” kata Kelly. 

 

Ketika disinggung media ini terkait siapa anggota Brimob yang melakukan pertemuan, dan menjanjikan amunisi kepada mereka, Tabuni menegaskan, salah satu dari antara mereka telah ditembak mati. 

 

"Salah satunya yang sudah kami tembak mati. Aparat dan pemerintah tahu kasus ini, jadi coba tanyakan kepada mereka saja langsung," tegasnya. 

 

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigradi Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw ketika dikonfirmasi media ini terkait pernyataan Kelly Tabuni tak memberikan respon. Pesan singkat yang dikirim ke ponsel orang nomor dua di Polda Papua ini juga tak dibalas. 

 

Sebelumnya, Panglima TPN-PB Wilayah La-Pago, Okiman Purom Wenda juga membantah pernyataan Panglima Komando XVII/Cenderawasih yang menyebutkan lima anggota TPN/OPM tewas dalam peristiwa baku tembak di Lanny Jaya. (Baca: Panglima TPN/OPM Bantah Ada Anggotanya Yang Tewas Tertembak)

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB: Serangan Udara TNI-Polri Mengebom Wilayah Pengungsi di Ndugama Tidak Seimbang

0
“Maka pilot ini [kapten Philips Mark Mehrtens] akan kami bawa keliling di medan perang sampai mati sama-sama dengan kami TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Derakma.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.