ArsipRibuan Surat Suara Dibakar, KNPB: 90% Rakyat Papua Tak Coblos

Ribuan Surat Suara Dibakar, KNPB: 90% Rakyat Papua Tak Coblos

Kamis 2014-07-10 16:30:30

PAPUAN, Jayapura — Ribuan surat suara dan surat undangan memilih atau C6 yang dibagikan pihak penyelenggara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (9/7/2014) kemarin, tak dimanfaatkan sebagaimana mestinya karena pemilih ditolak mencoblos.

“Kemarin masyarakat dan mahasiswa serahkan itu semua kepada kami dan sudah dibakar,” kata Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bazoka Logo kepada suarapapua.com, Kamis (10/7/2014).

 

Surat C6 diketahui penting bagi pemegang hak memilih untuk memperoleh surat suara sebelum melakukan pencoblosan di TPS.

 

“Selain ada yang karena ditolak petugas TPS, masyarakat dan mahasiswa karena tidak mau coblos, serahkan kepada KNPB dengan alasan bahwa kami tidak mau memilih. Karena kami ini orang Papua dan kami akan memilih Presiden Papua nanti jika sudah merdeka.”

 

Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap menambahkan, sedikitnya 500 kertas suara dan 4.952 surat undangan telah dibakar di Sekretariat KNPB Pusat.

 

Sesuai pantauan anggota KNPB di Jayapura dan sekitarnya pada saat pemungutan suara, kata dia, dipastikan 90% masyarakat Papua tak ikut coblos di TPS.

 

“Pemantauan KNPB Pusat dimulai sejak pagi jam 8 sampai Pukul 14.00 WPB, hampir semua TPS sepi dari pemilih. Yang ikut memilih hanya orang Non Papua,” katanya.

 

Lokasi pantauannya sesuai wilayah kerja KNPB Pusat yaitu Distrik Heram meliputi Kelurahan Yabansai, Perumnas 3 Waena, Expo dan Yoka, Distrik Abepura, Pasar Yotefa, Kotaraja Dalam, Kotaraja Luar, Abe Pantai, dan Kota Jayapura.

 

“Orang asli Papua kebanyakan berdiam diri di rumah saja. Ada yang melakukan aktivitas masing-masing seperti biasanya.”

 

“KNPB Pusat, KNPB Numbay dan KNPB Sentani bersama rakyat Papua membakar 4.952 surat undangan atau surat C6, kemudian sebanyak 500 lembar kertas suara dibawa keluar dari TPS dan dibakar juga,” jelasnya.

 

Selain itu, ada 200 surat khusus atas nama salah satu calon presiden RI, Prabowo Subiyanto yang dibagikan ke masyarakat, juga diserahkan ke KNPB Pusat untuk selanjutnya dibakar.

 

“Pembakaran surat suara dan surat undangan ini sebagai bentuk penolakan terhadap Pilpres NKRI di Papua Barat pada tanggal 9 Juli 2014 di Jayapura,” ujar Ketua I KNPB, Agus Kosay.

 

Surat suara dan surat undangan dibakar sebelum KNPB Pusat atas nama Rakyat Papua Barat membacakan statemen politik.

 

Sebelum itu, KNPB adakan simulasi referendum di halaman Sekretariat KNPB Pusat di Vietnam. Kegiatan simulasi referendum berlangsung pada Pukul 14.00 WPB dan berakhir pada Pukul 15.00 WPB. Setelahnya, selama dua jam berikut, diadakan penghitungan surat suara hasil referendum.

 

“Tuntutan rakyat Papua Barat hari ini adalah referendum untuk menentukan nasib masa depan Bangsa Papua Barat,” ujarnya disambut yel-yel “Papua Merdeka”.

 

Dari Timika, Steven Itlay, Ketua KNPB Wilayah Timika menyatakan, seruan Golput pada Pilpres 2014 berhasil diterjemahkan rakyat Papua Barat.

 

“KNPB Wilayah Timika dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) wilayah Bomberay menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat bangsa Papua secara khusus di wilayah Bomberay karena telah sadar untuk tidak terlibat dalam Pilpres Republik Indonesia,” demikian Itlay dalam siaran pers yang diterima suarapapua.com malam ini.

 

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

0
“Anak Ronaldus kena peluru yang ditembak dari arah bank Papua (Pos Brimob Operasi Damai Cartenz). Peluru itu kena dinding papan dan tripleks tembus lalu kena kepala dan meninggal di tempat,” jelasnya kepada Suara Papua dari Sugapa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.